Minggu, 05 Februari 2017

Smart City "Kota Pintar" di Indonesia


Blog Writing Competition GamatechnoDewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Semua wilayah dituntut untuk segera menyelesaikan masalah yang ada di wilayah tersebut. Solusi demi solusi ditawarkan agar dapat menyelesaikan permasalahan dengan secepat mungkin. Selain solusi atas masalah yang ada, semua wilayah juga dituntut untuk semaksimal mungkin menggali potensi yang ada di wilayah tersebut, demi terciptanya rasa lebih nyaman. Dikarenakan hal tersebut, kota-kota di Indonesia mulai mengusung konsep kota pintar (smart city) di berbagai wilayah dengan tujuan agar dapat mengenali keadaan kota itu sendiri secara real time dengan suatu data, sehingga dapat mengatasi permasalahan, menonjolkan potensi yang ada, serta membentuk kota yang sustainable di perekonomian, sosial, dan lingkungan.
Smart city secara bahasa memiliki arti kota pintar, yaitu sebuah kota yang dirancang untuk mempermudah kehidupan manusia di dalamnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kota berarti daerah permukiman yang terdiri atas bangunan rumah yang merupakan kesatuan tempat tinggal dari berbagai lapisan masyarakat. Sedangkan, pintar berarti pandai. Smart city merupakan pengembangan, penerapan, dan implementasi teknologi yang diterapkan untuk suatu wilayah. Sebuah kota dapat masuk dikategorikan dalam smart city jika semua yang terlibat di dalam kota tersebut mengetehui kondisi yang terjadi di dalam kota itu secara real time. Dikutip dari laman ehpedia, Smart city dibangun dengan beberapa aspek, yaitu smart governance (pemerintahan), smart infrastructure (sarana), smart technology (teknologi), smart mobility (aktivitas), smart healthcare (penanganan kesehatan), smart energy (energi), smart building (bagunan), dan smart citizen (penduduk). Smart city dapat dikatakan baik apabila se-maksimal mungkin dapat menangani segala bentuk masalah dan menggali potensi baik dari pariwisata atau pengelolaan sumber daya yang tersedia di dalam kota itu.

Konsep smart city sangat berdampak bagi manusia yang ada di wilayah tersebut. Adapun dampak positif dari smart city adalah memperbaiki permasalahan di masyarakat, meningkatkan pelayanan publik, menciptakan pemerintahan yang lebih baik, mencerdaskan masyarakat, mengelola potensi kota dan potensi Sumber Daya Manusia. Selain berdampak positif, smart city juga mempunyai dampak negatif berupa biaya yang tinggi, karena untuk membangun smart city secara langsung juga diperlukan integrasi teknologi dengan seluruh tatanan kota. Di beberapa kota konsep smart city sudah mulai diterapkan sejak lama. Di wilayah Amerika seperti San Francisco menerapkan konsep smart city dengan cara mengembangkan aplikasi seperti e-learning, e-health, dan e-commerce. Di wilayah Eropa konsep smart city diterapkan melalui teknologi V2G (Vehicle to Grid) dengan cara kerja menciptakan virtual power plan dar kendaraan listrik di seluruh kota seperti Berlin. Di wilayah Australia konsep smart city diterapkan melalui smart grid di kota Sydney yang mampu mengurangi jumlah polusi.

Di Indonesia konsep smart city mulai diterapkan di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Di Jakarta implementasi dari konsep smart city antara lain e-goverment, pengambilan keputusan yang melibatkan masyarakat secara digital, dan sejumlah layanan berbasis online. Bandung adalah kota yang sudah menerapkan konsep smart city lebih awal dibanding dengan kota-kota lain di Indonesia. Penerapan konsep smart city di Bandung melalui transportasi, navigasi, pembelajaran, rumah, keamanan,sistem peringatan terhadap bencana, dan lain-lain. Di Surabaya konsep smart city diterapkan dalam smart governance, smart living, dan smart environment melalui beberapa aplikasi seperti adanya sistem pengelolaan sampah dan pemantauan volume pembuangan sampah dengan dasar teknologi.

Jika dibandingkan dengan kota-kota di luar negeri, konsep smart city yang telah diterapkan di Indonesia dapat dikatakan masih dalam tahap permulaan. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui tingkat keberlanjutan pada perekonomian, sosial, dan lingkungan kota tersebut. Di jakarta dapat dilihat masalah lingkungan seperti banjir dan sampah menjadi beberapa masalah yang belum terselesaikan. Di surabaya dan bandung ditinjau dari tingkat standar lingkungan yang baik, salah satunya tingkat polusi udara di kota tersebut juga belum dapat dikategorikan baik. Berbeda halnya dengan kota-kota di luar negeri yang sudah lama menerapkan konsep smart city, masalah lingkungan seperti sungai yang kotor dapat teratasi dengan baik seperti sungai-sungai di negara Jepang. Selain sungai, dalam hal menangani bencara seperti baru-baru ini di negara jepang juga dibuktikan bahwa cepat tanggapnya pemerintah dalam menangani lubang di jalan selebar 30 meter dengan kedalaman 15 meter yang di sebabkan karena amblesnya tanah, hanya dibutuhkan waktu dua hari dalam pengerjaannya yang normalnya hal itu dilakukan dalam berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Dalam membangun Indonesia ke arah yang lebih baik, maka konsep smart city perlu diterapkan di kota-kota di seluruh indonesia. Dalam penerapannya terlebih dahulu dapat mengamati berbagai konsep smart city di negara maju kemudian menirunya dan dapat dilakukan perubahan penerapan, agar sesuai untuk masing-masing karakteristik kota di Indonesia. Sehingga kedepannya kota-kota di Indonesia dapat dirasa lebih nyaman dari sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar